A. DASAR TEORI
Bakso merupakan produk
pangan yang terbuat dari daging atau ikan yang dihaluskan, dicampur dengan
tepung, dibentuk bulat-bulat sebesar kelereng atau lebih besar dan dimasak
dalam air panas hingga bakso tersebut mengapung. Masyarakat lebih mengenal
bakso sebagai makanan sepinggan yang dihidangkan dengan pelengkap lain seperti
mie, sayuran, pangsit, dan kuah. Makanan ini sangat populer dan digemari oleh
masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya penjual mie bakso, mulai dari
restoran sampai ke warung-warung kecil dan gerobak dorong. Harga satu porsi mie
bakso sangat bervariasi tergantung dari kualitas baksonya. Kualitas bakso
sangat ditentukan oleh kualitas bahan-bahan mentahnya, terutama jenis dan mutu
ikan, jumlah tepung yang digunakan, atau perbandingannya dalam adonan dan
faktor-faktor lain, seperti pemakaian bahan-bahan tambahan dan cara
pemasakannya, juga sangat mempengaruhi mutu bakso yang akan dihasilkan .
BAKSO IKAN |
Bakso ikan merupakan
bakso yang mulai digemari oleh masyarakat, karena bahan baku pembuatannya yaitu
daging Ikan selain halal juga telah umum dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Bakso ikan terkenal dengan aromanya yang khas. Bakso ikan paling enak
dinikmati. Jenis ikan yang bagus adalah ikan yang memiliki duri menyebar dan
mudah dikeluarkan durinnya, serta yang memiliki serat yang banyak. Contoh ikan
yang bagus untuk diolah menjadi bakso adalah ikan tenggiri, ikan kakap, ikan
tuna. Biasa yang
digunakan oleh pabrik
bakso ikan adalah ikan mata goyang, dan ikan kuniran dikarenakan harganya yang
murah. Akan tetapi pada kegitan praktikum ini kami menggunakan ikan patin
sebagai bahan bakunya, Jenis daging yang digunakan biasanya berupa fillet
ikan segar dan fillet ikan beku .
Ikan yang digunakan
sebagai bahan baku dalam pembuatan bakso ikan haruslah dipilih dari jenis yang
memiliki kadar gizi dan kelezatan yang tinggi, tidak terlalu amis, dan
benar-benar masih segar. Beberapa jenis ikan, baik ikan air tawar, air payau
ataupun air asin (laut) dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bakso ikan.
Beberapa jenis ikan air tawar yang dapat digunakan dalam pembuatan bakso ikan,
antara lain adalah lele, ikan mas, ikan patin dan nila merah. Sedangkan Ikan
air payau adalah bandeng, payus, dan mujair .
Persyaratan bahan baku
(ikan) yang terpenting adalah kesegarannya. Semakin segar ikan yang digunakan,
semakin baik pula mutu bakso yang dihasilkan. Berbagai jenis ikan yang
digunakan untuk membuat bakso, terutama ikan yang berdaging tebal dan mempunyai
daya elastisitas seperti tenggiri, kakap, cucut, bloso, ekor kuning dan
lain-lain. Selain bahan baku dari ikan segar, bakso juga dapat dibuat dari
produk yang sudah setengah jadi yang dikenal dengan nama Suzimi (daging ikan
lumat).
Berdasarkan pendapat
Daniati (2005), fungsi bahan dan bumbu-bumbu tambahan adalah sebagai berikut :
a. Tepung tapioka
Tepung digunakan
sebagai bahan tambahan dalam pembuatan bakso, tepung yang digunakan dalam
pembuatan bakso berfungsi sebagai pengikat dan perekat bahan lain. Kualitas
tepung yang digunakan sebagai bahan makanan sangat berpengaruh terhadap makanan
yang dihasilkan. Tepung yang baik kualitasnya dapat dilihat berdasarkan
ciri-ciri yaitu berwarna putih, tidak berbau apek, teksturnya halus. Agar
baksonya lezat, teksturnya bagus, bermutu tinggi, jumlah tepung yang digunakan
sebaiknya sekitar 10-15% dari berat daging.
b. Rempah (bumbu)
Bumbu yang umum
digunakan dalam pembuatan bakso ikan meliputi : bawang putih, bawang merah,
merica, dan garam.
Ø Bawang merah
Bawang merah (Alllium
cepa) berasal dari Iran dan Pakistan Barat yang kemudian dibudidayakan
didaerah dingin, sub-tropik maupun tropik Umbinya dapat dimakan mentah, untuk
bumbu masak, acar, obat tradisional, kulit umbinya dapat digunakan sebagai zat
pewarna dan daunnya dapat digunakan sebagai campuran sayur. Senyawa berkhasiat
dalam bawang relative utuh dan tidak mengalami kerusakan sekalipun dimasak,
penggunaan bawang merah pada pembuatan bakso ikan bertujuan untuk meningkatkan
citarasa dari bakso yang dihasilkan.
Ø Bawang putih
Bawang putih (Allium
sativum) berasal dari daerah Asia Tengah, bawang putih mempunyai bau yang
tajam karena umbinya mengandung sejenis minyak atsiri (Methyl allyl
disulfida) sehingga akan memberikan aroma yang harum. Umbinya dapat
digunakan sebagai campuran bumbu masak serta penyedap berbagai masakan. Bawang
putih yang digunakan sekitar 1% dari berat daging ikan.
Ø Merica
Merica (Piper
Nigrum) sering disebut juga dengan lada. Merica putih maupun lada hitam
mengandung senyawa alkaloid piperin yang berasa pedas. Minyak atsiri
yang terdapat dalam merica, yakni filandren membuat bau pedasnya
menyengat, terutama jika dicium dari jarak dekat. Merica yang digunakan sekitar
1% dari berat daging ikan.
Ø Garam
Garam dapur mempunyai
istilah kimia natrium clorida (NaCl). Pada umumnya digunakan untuk memantapkan
rasa dalam pembuatan makanan termasuk dalam pembuatan bakso. Mencermati bentuk
dari garam, ada garam padat berbentuk batang, garam kasar atau garam rosok, dan
garam halus yang sering digunakan sebagai garam meja. Fungsi garam adalah memberi
rasa gurih pada bakso, garam yang bermutu baik adalah berwarna putih, bersih
dari kotoran. Garam yang digunakan sekitar 2,5% dari berat ikan.
B. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah
sebagai berikut:
- Pisau/ Parang.
- Talenan.
- Panci.
- Baskom.
- Lap tangan.
- Kompor.
- Timbangan.
- Cobek.
- Serok.
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini
adalah sebagai berikut :
- Bawang mera.
- Bawang Putih .
- Garam.
- Lada/ merica.
- Tepung Tapioka.
- Ikan Patin 2 Kg.
- Es.
- Saos.
- Royco.
- Air Bersih.
C. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Siangi isi perut ikan dengan hati-hati agar tidak mencemari
daging.
3. Ikan diletakkan pada talenan dengan posisi miring.
4. Potong ikan pada pangkal insang sampai ke tulang, kemudian
dilakukan penyayatan daging ke arah ekor sampai lepas dari tulang.
5. Ikan dibalik dan disayat dagingnya dari ekor ke arah kepala.
6. Pisahkan kulit ikan dari daging.
7. Mencuci daging ikan yang telah bebas dari tulang dan kulit degan air
mengalir dan selalu diberi es.
8. Menimbang filet yang telah bersih dan dihitung rendemennya.
9. Filet yang telah bersih dilumatkan menggunakan alat penggiling
daging atau meat sparator / food prosessor sehingga diperoleh
daging lumat. Jika daging lumat ini masih mengandung serat dan
duri, dipisahkan terlebih dahulu. Daging lumat tersebut, dicuci
selama ? 10 menit didalam bak / panci menggunakan air dingin
atau air es yang bersuhu 5 OC. Suhu air pencucian dipertahankan
dengan menambahkan pecahan es
10. Daging lumat yang sudah dicuci ditiriskan. Setelah tiris daging
lumat tersebut digiling dengan garam dan bumbu hingga rata.
Selanjutnya ditambahkan tepung tapioka sedikit demi sedikit sambil
diaduk, sampai diperoleh adonan yang homogen. Pada saat
pembentukan adonan bakso ikan ditambahkan es batu sekitar 15%
– 20%. Es ini berfungsi untuk mempertahankan suhu rendah dan
menambah air ke dalam adonan.
11. Adonan yang sudah homogen dicetak menjadi bola-bola bakso yang
siap direbus. Ukuran dapat dibuat super, sangat besar, besar,
sedang dan kecil. Berat setiap butir bakso super sekitar 40 gram
(isi 25 butir / kg), sangat besar 30 gram (ukuran 30), besar 25
gram (ukuran 40), sedang 25 gram (ukuran 50) dan kecil beratnya
15 gram (ukuran 60).
12. Bola-bola bakso direbus dengan air mendidih hingga matang. Bila
bakso sudah mengapung dipermukaan air, berarti bakso sudah
matang dan siap diangkat. Umumnya perebusan bakso ikan
memerlukan waktu sekitar 15 menit. Jika diiris, bekas irisan bakso
yang sudah matang tampak mengkilap agak transparan dan tidak
keruh seperti adonan lagi.
13. Bakso yang sudah matang diangkat dan ditiriskan, kemudian
didinginkan. Pendinginan bisa dibantu menggunkan kipasa angin.
14. Bakso yang telah dingin dapat langsung disajikan ataupun
dikemas dengan kantong plastik dan
ditutup rapat. Ukuran kemasan dapat 1⁄4 kg, 1⁄2kg, 1 kg atau 5 kg,
sesuai permintaan pasar. Setelah dikemas plastik, bakso dipack
dengan kardus atau kotak karton. Pada kemasan plastik atau
karton dapat dicantumkan label yang menerangkan isi kemasan dan
produsennya.
15.Sebelum dipasarkan, bakso ikan bisa disimpan dalam lemari
pendingin atau refrigerator bersuhu 5 OC. Pada suhu ini bakso ikan
bisa bertahan sampai 32 hari. Untuk pengiriman jarak jauh, bakso
ikan perlu dikemas vakum, kemudian dibekukan dalam contact
plate freezer dan disimpan dalam cold storage.
1 komentar:
sip
Posting Komentar